“Tentu tujuan utamanya mata air panasnya, ada juga hamparan sawah membentang serta sungai-sungai yang airnya masih jernih”
SUKABUMI, KILASINFO.id – Kabupaten Sukabumi adalah tempat favorit objek wisata alamnya, salah satunya Cipanas Sukarame, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Letak objek wisata Cipanas Sukarame lokasinya masih belum terjamah banyak orang dan masih belum banyak diekspos ke publik.
Cipanas Sukarame merupakan tempat wisata pemandian air panas di Cisolok. Wilayah lebih dikenal sebagai lokasi Geyser Cisolok berada. Padahal, tidak banyak yang tahu jika Cipanas Sukarame merupakan sumber mata air Geyser Cisolok.
“Mungkin orang Sukabumi sendiri atau wisatawan, masih banyak yang belum tahu objek wisata ini karena belum banyak diekspos,“ kata Saepudiqri (20) seorang pegiat sosial dari Gerakan Mengajar Desa Sukabumi, Sabtu (8/4/2022).
Menurut Diqri, panasnya air Cipanas Sukarame bisa mencapai 100 derajat Celcius, dengan aroma belerang menyengat. Namun, ia menyayangkan objek wisata tersebut belum banyak dikenal luas.
Selain air panas beraroma belerang yang khas, wisata alam di Cipanas Sukarame juga menawarkan pemandangan hamparan persawahan yang luas dan aliran air sungai yang masih jernih.
“Tentu tujuan utamanya mata air panasnya. Padahal, selain itu, ada hamparan sawah membentang serta sungai-sungai yang airnya masih jernih,” jelasnya.
Untuk mencapai lokasi Cipanas Sukarame tidak membutuhkan waktu lama. “Kalau dari pusat Kota Palabuhanratu, itu sekira 30-45 menit, tapi kalau dari jalur yang lain lumayan jauh kurang lebih butuh waktu satu setengah jam karena terkendala akses jalannya yang masih berupa bebatuan,“ kata Diqri.
Saat ini, objek wisata Cipanas Sukarame masih dikelola oleh perorangan, sehingga tidak ada biaya yang harus dikeluarkan para wisatawan yang berkunjung.
“Gratis. Wisata ini masih belum ada tarif masuk karena masih dikelola warga setempat. Mungkin karena belum banyak dikenal para wisatawan juga,” ungkap Diqri.
Padahal, jelas dia, sumber mata air Cipanas Sukarame ini sudah ada sejak lama, tepatnya sejak 1942, jauh sebelum Desa Sukarame ini berdiri.
“Sukarame sendiri tadinya sebuah kampung yang berdiri sejak 1968, dan sebelumnya masih termasuk ke dalam wilayah Desa Karangpapak. Baru di tahun 2008 ada pemekaran Desa Karangpapak menjadi dua desa, yakni Karangpapak dan Sukarame,” pungkasnya.***
Ade Yosca
