Kemarin ada sekitar 3.200 ternak yang terkena PMK, sedangkan ternak yang sudah divaksinasi mencapai 3.800 ternak
BOGOR, KILASINFO – Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak), Otje Subagja, menyampaikan bahwa saat ini data ternak yang terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bogor mengalami perubahan yang sangat signifikan.
“Kemarin ada sekitar 3.200 ternak yang terkena PMK, sedangkan ternak yang sudah divaksinasi mencapai 3.800 ternak,” kata Otje, saat berdialog di Radio Tegar Beriman (Teman) 95,3 FM Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, dikutip dari laman resmi Pemkab Bogor.
- BACA JUGA:CEO Arfan Group: Investasi Properti Menguntungkan, Benteng Royal Residence Solusinya!
- BACA JUGA: Ini Syarat dan Ketentuan Mendapatkan Fasilitas Perumahan Subsidi Benteng Royal Residence
Dalam vaksinasi tersebut, masih kata Otje, pihaknya menerjunkan 100 mahasiswa IPB dan dokter hewan guna menangani virus PMK pada hewan ternak di Kabupaten Bogor jelang Idul Adha tahun 2022.
“Kami terus sosialisasi kepada masyarakat terkait penanganan PMK, kami juga berpesan kepada masyarakat Kabupaten Bogor agar tidak panik, karena penyakit mulut dan kuku ini tidak menular kepada manusia, bahkan ketika kita memakan dagingnya pun Insya Allah tidak tertular,” kata Otje.
Menurut Otje, manusia bisa menularkannya dari ternak satu ke ternak yang lain. Jadi, jika kita sehabis berinteraksi dengan sapi, kerbau, atau domba kita harus langsung cuci tangan.
“Di Kabupaten Bogor ini sedang masif melakukan penyuntikan vaksin ternak, sudah 3.800 sekian ternak yang sudah kita vaksin,” jelasnya.
- BACA JUGA:Berikan Protein Foundation Tawarkan Inovasi atasi Gizi Buruk dan Stunting di Kabupaten Sukabumi
- BACA JUGA: Pembangunan Tol Semarang–Demak, Menteri Basuki: Beberapa Aspek Perlu Diperhatikan
Otje menuturkan, jika masyarakat atau peternak mengetahui ternaknya bergejala, segera memberitahu petugas atau dengan gerak cepat menghubungi hotline 081286443517.
“Kami siap turun ke lapangan, karena jika tidak diobati, sapi yang sakit bisa mati dan peternak mengalami kerugian,” ucapnya.
Penanganan dari Diskanak sendiri yakni, menurunkan tim setiap harinya ke kecamatan untuk mengecek ternak, menyiapkan obat-obatan yang didapat dari bantuan provinsi dan bantuan gerakan terbuka serta terus melakukan vaksinasi secara masif kepada ternak yang sehat di Kabupaten Bogor. *
