Writing for healing, adalah konsep menggunakan tulisan sebagai katarsis, jadi tempat sampah. Karena apapun yang kita pikirkan itu harus diekspresikan sebenarnya.
SUKABUMI, KILASINFO – Majlis Ta’lim Mualliat (MTM) Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi menggelar workshop writing for healing bersama pemateri Difri Marllyanti, Motivator dan Spiritual Counselor.
Workshop yang diikuti sekitar 150 remaja muslimah ini dilaksanakan di GS MT Robiatul Adawiyah MTM Kecamatan Cidahu.
Dalam materinya Difri menyampaikan pengertian, manfaat dan tujuan writing for healing.
“Apa Itu “Writing for Healing”?” Ungkap Difri, Ahad (20/11/2022).
Writing for healing, menurut Difri, adalah konsep menggunakan tulisan sebagai katarsis, jadi tempat sampah. Karena apapun yang kita pikirkan itu harus diekspresikan sebenarnya.
“Kalau disimpen aja, ya istilahnya sampah, kalau disimpan kan jadi mengganggu stabilitas kita secara mental,” Jelasnya.
Cara sederhana yang saya lakukan, masih menurut Difri, yaitu simpel aja, tulis aja randomly apa yang sedang saya pikirkan. Kalau lagi perlu banget bisa beberapa kali sehari.
“Tapi kalau nggak ya pagi atau malam aja. Konsep ini aku ajarkan ke orang-orang yang membutuhkan. Karena ini sudah membantuku banget,” Katanya.
Makanya saya ingin ajarkan bagaimana caranya mengekspresikan apa yang dipikirkan seutuh-utuhnya dikeluarkan dan pada saat dibutuhkan.
“Menyimpan luka batin ternyata dapat merusak diri dan orang sekitar, jangan biarkan itu mengendap dalam diri, Selesaikan dengan WRITING FOR HEALING menulis untuk merilis luka batin dan menemukan energi baru menuju berdaya,” Ucapnya.
Dengan workshop ini, saya mengajak remaja putri agar mampu terhindar dari luka batin atau rasa takut berlebih sehingga mereka bisa berdaya menggapai cita-citanya tanpa ada rasa khawatir, takut dan keraguan yang di akibatkan oleh luka masa lalu.***
Komenk
