…Tidak hanya balita saja yang diintervensi. Ibu yang sedang hamil pun turut dipantau. Hal itu untuk mengurangi adanya new stunting.
KILASINFO, SUKABUMI – Wakil Bupati Sukabumi (Wabup) Iyos Somantri menyampaikan bahwa saat ini ratusan ribu balita sedang dideteksi lewat Gerakan Aksi Deteksi dan Intervensi Stunting (Gadis) di Kabupaten Sukabumi.
“Hal ini untuk memastikan jumlah balita di Kabupaten Sukabumi yang mengalami stunting,” Ungkap Wabup, kepada tim monitoring dan evaluasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Provinsi Jawa Barat di Pendopo Sukabumi, dikutip dari situs resmi Pemkab Sukabumi, Jumat (16/2/2023).
Proses Gadis Sukabumi sendiri, lanjut Wabup, melibatkan alat dan tenaga profesional. Sehingga, Kabupaten Sukabumi memiliki data pasti balita stunting untuk memudahkan intervensi penanggulangannya.
“Dalam gerakan ini, kami libatkan semua pihak. Sehingga target penurunan angka stunting bisa segera terwujud,” ucapnya.
Menurutnya, tidak hanya balita saja yang diintervensi. Ibu yang sedang hamil pun turut dipantau. Hal itu untuk mengurangi adanya new stunting.
“Ibu ibu yang sedang hamil dipantau. Ketika ada yang kekurangan gizi, kami intervensi lewat berbagai asupan. Salah satunya lewat beras nutrizinc,” ungkapnya.
Proses intervensi melibatkan semua perangkat daerah hingga kelompok masyarakat. Bahkan, setiap satu dinas akan diembani tugas untuk mengintervensi stunting di satu kecamatan.
“Selain kecamatan, kita libatkan kelompok masyarakat untuk ikut serta menanggulangi stunting di tingkat desa. Intinya, kita libatkan semua pihak,” bebernya.
Koordinator program satgas stunting provinsi Jawa Barat Muhammad Kodir memastikan langkah yang dilakukan TPPS setempat. Terutama dari sisi strategi penanganan dan penurunan stunting.
“Kami juga ingin mengetahui bagaimana pengentasan balita stunting dengan melibatkan ASN,” Singkatnya. *
